KUNINGAN –
Proses cukup panjang selama masa kampanye, cukup menguras waktu dan tenaga. Hal ini, tentu menguji sejauh mana tingkat kesabaran seseorang dalam menghadapi segala cobaan yang ada.
Tak terkecuali penantian panjang salah seorang Caleg asal Gerindra, Sri Laelasari dari Dapil I Kuningan yang kini terpilih menjadi Anggota DPRD Kuningan periode 2019-2024. Bahkan usai proses perhitungan suara, masih harus menempuh jalan panjang hingga akhirnya berakhir di keputusan Mahkamah Konstitusi.
“Semuanya atas izin Sang Maha Kuasa Allah SWT, dan doa dari keluarga, serta seluruh pendukung. Sehingga saya bisa tetap sabar, kuat dan pastinya optimis bisa,” ucap Sri Laelasari perempuan kelahiran 1975, saat memberikan keterangan persnya, Jumat (13/9).
Sri yang merupakan Istri dari Ir Tatang Rustandi dengan dikaruniai satu orang anak ini, memiliki moto bahwa Perempuan Bisa. Maksud moto itu, kodrat perempuan selain menjadi ibu rumah tangga juga bisa mengabdikan diri pada masyarakat.
Kini, Sri juga menjabat sebagai Perempuan Indonesia Raya (PIRA) sayap Partai Gerindra. Sosok Sri yang cukup kental dengan dunia aktivis peduli HIV/AIDS, sangat aktif dalam forum Rampak Polah yang akan terus berupaya menjalankan tugas dan fungsinya sebagai anggota DPRD Kuningan periode 2019-2024.
“Mudah-mudahan kita semuanya bisa bergotong royong demi kepentingan masyarakat Kuningan,” harapnya.
Di sisi lain, ia juga berkomitmen, sebagai perwakilan perempuan akan berupaya menampung dan memperjuangkan aspirasi perempuan. Hal ini menjadi salah satu motivasi utama dalam perjuangan mengisi kursi parlemen di Gedung DPRD Kuningan.
“Saya terjun di dunia politik, semata-mata ingin berjuang dan memperjuangkan aspirasi masyarakat khususnya kaum perempuan,” tandasnya.
Menurutnya, keberadaan wanita sangat penting dalam kehidupan di segala bidang. Kaum perempuan harus lebih kreatif mengikuti perkembangan jaman, dan tidak selalu tergantung kepada kaum laki-laki sehingga mesti kreatif.
“Sebab tak jarang, seorang perempuan berperan menjadi tulang punggung keluarga,” tukasnya.
Baginya, keterwakilan perempuan dalam legislatif sangat penting untuk menyuarakan aspirasi emak-emak, sebab memiliki kepentingan berbeda dengan laki-laki. Perempuan harus mempunyai nilai jual tinggi melalui hasil karyanya, serta bermanfaat bagi masyarakat di sekitar.
“Sebab, jutaan perempuan di Indonesia berpotensi untuk berbuat lebih baik demi kemajuan bangsa, khususnya kaum perempuan di Kuningan. Tentu dengan berdoa, usaha, dan kerja keras semuanya akan berjalan sukses,” pungkasnya. (Andri)