Next Post

Tujuh Desa Terancam Krisis Air Bersih, Dampak Kekeringan di Kuningan Meluas

02082019_Kekeringan Kuningan Andri (1)

 

KUNINGAN –

Akibat kemarau berkepanjangan, wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Kuningan semakin meluas. Bahkan sebanyak tujuh desa dari empat kecamatan terancam kesulitan air bersih.

“Daerah potensi kekurangan air bersih tahun 2019 tersebar di empat kecamatan dengan tujuh desa. Ada sekitar 2.330 KK dengan jumlah total 7.006 jiwa di daerah rawan kekeringan itu,” kata Sekda Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, Agus Mauludin, Jumat (2/8/2019).

Dia menyebutkan, daerah yang berpotensi kesulitan air bersih itu diantaranya Kecamatan Karangkancana dengan tiga desa yakni Sukasari, Cihanjaro, dan Simpayjaya. Adapula Kecamatan Darma di Desa Sukarasa, Kecamatan Cigandamekar di Desa Jambugeulis, serta Kecamatan Cimahi di Desa Cileuya dan Desa Cimahi.

“Jadi wilayah itu yang kita perkirakan rawan kesulitan air bersih, namun saat ini belum krisis ya. Karena masih dapat disuplai air bersih oleh petugas di lapangan,” katanya.

Walau demikian, pihaknya belum menetapkan, bahwa Kabupaten Kuningan sudah dalam siaga darurat kekeringan. Hanya diakui, sudah terjadi kesulitan air bersih yang menimpa tiga desa.

“Sudah mulai ada beberapa daerah yang kekurangan air bersih, tapi mudah-mudahan tidak sampai krisis. Iya tiga desa itu sudah kesulitan, tapi belum krisis, masih bisa kita suplai, masih bisa kita manfaatkan sumber ada yang ada,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima BMKG bahwa musim kemarau ini akan berlangsung dari bulan Juli hingga Oktober.

“Musim kemarau ini lama ya, ini termasuk kemarau panjang dan kering ya, meskipun di Kuningan belum krisis, mudah-mudahan tidak sampai krisis air lah,” harapnya.

Pihaknya menyebut, dampak kekeringan yang terjadi tahun 2018 lalu, menyebabkan kebakaran hutan dan lahan di 12 kecamatan dengan 19 desa seluas 1.493 hektar. Terlebih ada empat kecamatan dengan tujuh desa yang harus disuplai sebanyak 1,6 juta liter air bersih, ditambah terjadi kekeringan lahan pertanian.

“Oleh karena itu, kami berharap semua sektor dan sub sektor supaya bisa melaksanakan upaya penanganan kekeringan,” tutupnya. (Andri)

 

 

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News