Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Jepang membagikan kiat-kiat menghadapi musim panas ekstrem jika mau liburan ke Jepang. Cuaca panas yang melanda negara tersebut tahun ini, dengan suhu mencapai di atas 35 derajat di hampir seluruh wilayah Jepang, menurut laporan ANTARA.
Izzah, seorang WNI yang tinggal di Tokyo, merekomendasikan untuk selalu membawa tisu pendingin, payung, dan air minum saat liburan ke Jepang, terutama saat keluar rumah dan beraktivitas di luar ruangan.
“Dalam dua tahun terakhir ini saya juga terbiasa membawa sunglasses untuk mengurangi kontak sinar UV dan agar kepala tidak terlalu pusing,” ujarnya pada Senin (8/7).
Izzah juga menyarankan WNI berhijab untuk menggunakan pendingin berbentuk cincin yang dipakai di leher atau semprotan dingin. Ia juga mengingatkan agar tidak meremehkan cuaca panas di Jepang, terutama bagi mereka yang tubuhnya sudah menyesuaikan dengan empat musim, karena tingkat kelembapan yang tinggi bisa mengejutkan.
Vidya Gatari, WNI yang tinggal di Prefektur Chiba, memiliki persiapan khusus untuk menghadapi musim panas. Ia rutin merawat kulkas, kipas angin, dan pendingin ruangan.
“Servis kulkas karena kami perlu es batu dan es krim. Cek kondisi kipas angin dan AC, kalau bisa bersihkan filternya karena perlu selama di rumah,” kata Vidya, yang sudah tinggal selama delapan tahun di Jepang.
Vidya juga menyiapkan peralatan anti serangga, pendingin badan, dan memastikan tersedia barley tea di rumah untuk menjaga mineral tubuh. Ia juga mencari tahu dari warga lokal tentang makanan yang direkomendasikan selama musim panas. Jika ada anggota keluarga yang terkena serangan panas, Vidya akan membeli sayur dan buah berair serta kompres gel untuk tubuh dan menghindari begadang.
Yusup, WNI yang tinggal di Tokyo selama 16 tahun, mengatakan bahwa ia dan keluarganya membeli pakaian tipis dan longgar untuk mengurangi keringat berlebih.
“Saya dan keluarga juga sedapat mungkin membawa termos berisikan air es dan minuman yang mengandung ion,” kata Yusup, yang bekerja sebagai perawat. Ia juga menyarankan untuk minum secara teratur sedikit demi sedikit setiap hari untuk menjaga asupan cairan tubuh dan mengaplikasikan krim tabir surya.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Jepang, rata-rata suhu di wilayah Jepang mencapai di atas 35 derajat Celcius, termasuk wilayah Kanto yang meliputi Tokyo, Chiba, Saitama, dan Kanagawa. Menurut data media setempat, 198 orang di Tokyo dilarikan ke rumah sakit akibat serangan panas.
Pemerintah Indonesia melalui KBRI Tokyo juga mengimbau WNI untuk menjaga kesehatan selama musim panas di Jepang dengan menggunakan payung atau topi, banyak minum air putih, mengenakan pakaian longgar, dan mengaplikasikan tabir surya. (Nursaid)