INDRAMAYU –
Pemerintah Kabupaten Indramayu mengusulkan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Indramayu diperpanjang.
Plt. Bupati Indramayu H. Taufik Hidayat menilai, pelaksanaan PSBB efektif untuk menekan penyebaran Covid-19. Untuk itu, tambahnya, pihaknya berencana mengusulkan perpanjangan PSBB sampai tanggal 29 Mei 2020 kepada Gubernur Jawa Barat.
“Setelah dievaluasi, kita sepakat untuk Kabupaten Indramayu, pelaksanaan PSBB diperpanjang yang waktunya sama dengan kedaruratan nasional yakni 29 Mei,” jelasnya, Senin (18/05/2020).
Dalam PSBB tahap II ini, Taufik meminta kepada jajarannya untuk lebih bekerja secara lebih ekstra, bukan hanya mengandalkan check point, tapi juga memaksimalkan pengecekan di titik-titik datangnya pemudik.
Selain itu, ia juga meminta kepada Dinkes Indramayu untuk memperluas rapid test dan uji swab kepada kalangan yang rentan tertular Covid-19 tersebut.
Terkait dengan pelaksanaan ibadah, Taufik mengacu pada Fatwa MUI No. 28/2020.
“Dalam hal peribadatan, sementara ini kami mengacu pada Fatwa MUI, sambil menunggu arahan dari pemerintah pusat,” katanya.
Di tempat terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, berdasarkan hasil video conference dengan Gubernur Jawa Barat pada Hari Sabtu 16 Mei 2020 lalu, Kabupaten Indramayu masuk dalam level atau zona merah dengan kewaspadaan 4 (berat). Dengan hasil itu, maka kebijakannya adalah melakukan pelaksanaan PSBB secara penuh.
“Dengan hasil tersebut, berdasarkan hasil rapat evaluasi maka disepakati akan melaksanakan perpanjangan PSBB penuh sampai dengan 29 Mei 2020. Suratnya akan kami ajukan melalui Provinsi Jawa Barat,” kata Deden.
Deden menambahkan, untuk bantuan sosial akan dilakukan updating data melalui verifikasi dan validasi. Sedangkan untuk kegiatan keagamaan akan disampaikan dalam waktu 2-3 hari medatang.
Untuk mempercepat pemeriksaan hasil laboratorium, kata Deden, pihaknya akan bekerjasama dengan pihak di luar Labkesda Provinsi Jawa Barat dan segera dilakukan rapid dan swab massal. (IJnews)