Bupati Kuningan, Acep Purnama saat menghadiri kegiatan evaluasi pengelolaan sektor pariwisata bersama pengusaha wisata di J&J Kabupaten Kuningan. Foto: Andre Adryn/IJnews
KUNINGAN – Larangan mudik memukul industri pariwisata di Kabupaten Kuningan. Jika sebelum pandemi jumlah kunjungan wisatawan bisa tembus di atas 1 juta orang, kini hanya berkisar di angka 250.000 orang.
“Kalau berdasarkan perhitungan saya, jumlah wisatawan saat libur Lebaran kemarin bisa mencapai 250.000 orang. Namun jika melihat data yang diterima sementara dari Dinas Pariwisata, jumlah data yang baru masuk sekitar 80.000 orang,” kata Bupati Kuningan, Acep Purnama, kepada wartawan, Kamis (20/5/2021).
Terlihat menurun, tapi Bupati melihat kondisinya masih menunjukkan industri pariwisata di Kuningan masih diminati masyarakat. Sebab walaupun terdampak pandemi, tapi animo kunjungan wisatawan ke Kuningan masih tinggi.
“Ini menunjukkan, di saat banyak objek wisata bermunculan di daerah lain, wisata Kuningan masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk berwisata,” katanya bangga.
Oleh sebab itu, Bupati Acep berharap, situasi ini dapat dimanfaatkan para pengusaha wisata agar semakin meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas wisatanya. Paling penting tetap patuh dan taat kepada anjuran pemerintah, untuk melaksanakan protokol kesehatan ketat dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan.
“Alhamdulillah selama libur kemarin tidak ada kemacetan terjadi di Kabupaten Kuningan, baik di jalan maupun di objek wisata. Kalaupun ada ditemukan beberapa objek wisata yang kurang menerapkan protokol kesehatan akibat membludaknya wisatawan, namun hal ini bisa langsung teratasi berkat kesigapan petugas baik dari kepolisian, TNI, Satpol PP, Dishub dan lainnya melakukan tindakan antisipasi,” klaimnya.
Tak lupa, pihaknya mengucapkan terima kasih bagi seluruh pengusaha wisata yang telah bekerja sama menerapkan prokes secara optimal. Apalagi semua objek wisata sudah memenuhi syarat penyediaan protokol kesehatan seperti wajib masker, penyediaan hand sanitizer hingga tempat cuci tangan untuk wisatawan.
“Contoh di beberapa daerah sampai harus menutup tempat wisatanya. Alhamdulillah, untuk Kabupaten Kuningan terbilang cukup berhasil sehingga tidak sampai ada penutupan,” pungkasnya. (Andre Adryn/IJnews)