DENPASAR – Gedung pertunjukan Ksisarnawa Art Center Denpasar, Bali, Rabu, 14 Juni 2022 malam mendadak berubah riuh. Ratusan orang tampak memenuhi bangku-bangku penonton, menghadap ke panggung utama.
Rupanya mereka sedang menanti kehadiran para pelaku seni dan budaya dari Kabupaten Indramayu.
Sesuai jadwal undangan, kontingen Kabupaten Indramayu diberi kesempatan oleh panitia Pesta Kesenian Bali (PKB) ke 44 tahun 2022, mempertunjukan seni dan budayanya.
PKB adalah agenda tahunan Bali yang memberikan kesempatan pelaku seni dan budaya untuk bisa tampil. Jadwalnya selama sebulan penuh.
Pada malam pertunjukan, rombongan Kabupaten Indramayu menampilkan empat kesenian sekaligus. Pertama, Tari Topeng disusul tradisi tari Rudat. Lalu ada tradisi Sintren dan ditutup dengan penampilan Berokan.
Yang tak kalah menjadi pusat perhatian adalah tampilnya dua gadis Ngarot asal Desa/Kecamatan Lelea. Keduanya bahkan menjadi obyek foto bagi masyarakat Bali.
Dari awal panggung pertunjukan dibuka, applaus penonton tak pernah berhenti. Terlebih, di antara penonton itu, ada juga warga Indramayu dan Jawa Barat yang tinggal dan menetap di Bali.
“Luar biasa, kami kagum dengan penampilan kesenian dan kebudayaan dari Kabupaten Indramayu. Masyarakat Bali sangat menikmatinya. Dan tahun depan kami pasti undang lagi,” ungkap I Wayan Mardika Bhuwana dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.
Pada kesempatan yang sama, ia juga menyerahkan penghargaan untuk Kabupaten Indramayu dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.
Penghargaan diterima Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu, H Caridin. Ikut mendampingi, Kepala Bidang Kebudayaan, Uum Umiati.
“Ini sebuah kehormatan bagi Kabupaten Indramayu. Semua berkat semangat dan dukungan Ibu Bupati Nina Agustina dalam upaya mengangkat seni dan budaya menuju Indramayu Bermartabat,” tukas Caridin.
Dalam perkembangan yang sama, meski tak sempat menyaksikan langsung, Bupati Indramayu, Nina Agustina, menyampaikan apresiasinya untuk kontingen. Ia mengaku bangga karena seni dan budaya Indramayu terus dikenal masyarakat luas.
“Saya sedih tidak bisa datang ke Bali, tetapi saya bangga pada semuanya. Terima kasih sudah membawa harum Indramayu. Ayo bangkit seni dan budaya Indramayu,” ujar Nina.(*)