Inti Bumi memiliki suhu 6.000 derajat Celcius sehingga mirip dengan suhu permukaan Matahari. Tapi superpanas ini tidak melelehkan permukaan Bumi. Foto: Science Focus
INDRAMAYU – Belum ada yang berhasil mencapi inti Bumi. Namun dari studi seismologi -pengukuran gelombang suara yang melintasi Bumi (dalam beberapa kasus dari ledakan uji coba nuklir)- kita dapat mengetahui bahwa inti Bumi berwujud cair.
Selain itu, dari pengetahuan kita tentang kelimpahan elemen di alam semesta dan bagaimana perilakunya, inti Bumi sebagian besar terbuat dari unsur besi dengan tekanan yang sangat besar.
Inti Bumi menunjukkan suhu sekitar 6.000° Celcius, mirip dengan suhu permukaan Matahari. Dan inti Bumi hanya berjarak 3.000 km dari permukaannya. Menariknya, jika Matahari berada sedekat itu, maka pusat tata surya itu akan mencairkan kita seluruhnya.
Jadi pertanyaannya, mengapa inti Bumi tidak melelehkan kita semua? Sebagai permulaan, inti Bumi dikelilingi oleh lapisan batuan yang sebagian besar kokoh. Kerak tempat kita hidup mengapung di atas mantel itu, memberi manusia dan makhluk hidup lainnya lebih banyak perlindungan daripada ruang kosong.
Laman Science Focus menyebutkan, alasan terpenting mengapa kita tidak mencair adalah perbedaan antara panas dan suhu. Secara kasar, panas adalah energi dan suhu adalah massa jenis energi, pada dasarnya berapa banyak energi yang dijejalkan ke dalam ukuran tertentu.
Percikan dari kembang api dapat bersuhu 1.500° Celcius, tapi tidak akan menyakiti Anda. Di sisi lain, mandi air mendidih hanya pada suhu 100° Celcius akan membunuh Anda. Itu karena bak mandi mengandung lebih banyak energi panas.
Untuk melelehkan seluruh Bumi, Anda membutuhkan lebih banyak energi daripada panas di intinya. Matahari sangat besar dan dapat dengan mudah melakukannya, tentu saja… tapi untungnya jaraknya 150 juta km. (IJnews)
